Anda adalah pengunjung ke-

Rabu, 09 November 2011

PENEMUAN SUHU TUBUH DINOSAURUS

Suhu tubuh sauropod raksasa seperti Brachiosaurus dan Apatosaurus yang pernah merajai periode Jurasik serupa burung-burung saat ini. Bahkan, sebuah artikel yang diterbitkan dalam majalah Science mengklaim, suhunya mirip mamalia, seperti manusia.
Hal ini bisa diketahui melalui bagian paling tak biasa dari dinosaurus, yakni gigi. “Kami mengetahuinya dari koleksi fosil gigi,” papar salah satu dari dua ilmuwan penelitian utama proyek ini, Dr Robert Eagle, seperti dilaporkan FoxNews.
Kami menggunakan teknik baru kimia yang mengukur suhu melalui cara terbentuknya mineral, lanjutnya. “Hasil studi ini merupakan pertama kalinya dimana kami benar-benar menggunakan teknik untuk menguji gigi fosil dinosaurus yang tak kami ketahui fisiologinya“.
Teknik ini sendiri bergantung pada salah satu blok paling mendasar dari kehidupan, yakni atom. Banyak elemen di tabel periodik biasanya memiliki apa yang disebut isotop, varian elemen di mana jumlah proton tetap sama sedangkan jumlah neutron dalam inti berbeda.
Jumlah neutron dalam atom bisa mempengaruhi berat keseluruhan molekul yang pada akhirnya mempengaruhi sifat kimianya. Eagle melakukan studi ini dengan Dr John Eiler di laboratorium Eiler di Caltech University mengaku cukup mempelajari perbedaan isotop yang sangat bergantung pada suhu.
“Saat melakukan pengukuran, suhu tubuh dinosaurus diketahui sekitar 36-38 derajat Celcius. Suhu ini mirip suhu kebanyakan mamalia modern,” kata Eagle. Suhu ini jelas lebih panas dibanding organisme berdarah dingin paling modern.
Suhu organisme ini sendiri berkisar 26-30 derajat Celcius. “Temuan ini memberi sudut pandang baru pada masalah lama mengenai fisiologi dinosaurus”. Karena periode Jurasik dianggap menjadi salah satu periode yang terik, kisaran suhu ini menunjukkan, sauropod memiliki metode unik untuk membantu mendinginkan diri.
Metode ini bisa bervariasi, mulai dari adaptasi genetik seperti kantung udara internal atau adaptasi perilaku seperti mencari naungan selama tengah hari. Meski temuan ini bisa memperkirakan suhu, sayangnya, temuan ini tak memberi jawaban pasti atas pertanyaan apakah dinosaurus berdarah panas atau dingin.
Namun, temuan ini memberi sesuatu yang tak biasa terjadi dalam hal fisiologi dinosaurus, yakni konsensus ilmiah. “Hal ini telah menjadi perdebatan lama,” kata Eagle. Saat dinosaurus pertama diketahui kelompok, orang beranggapan dinosaurus merupakan hewan reptil yang beregrak lambat.
Anggapan ini bertahan hingga 1960-1970-an. Saat itu, orang mulai beranggapan dinosaurus merupakan makhluk yang lebih aktif. “Sejak itu, saya tak mengatakan ada pendapat konsisten pada fisiologi dinosaurus. Teknik ini memang unik,” ujarnya.
Melalui analisa kimia lebih mendalam, para ilmuwan berpotensi memecahkan misteri yang bahkan lebih mendasar. Yakni, apa yang sebenarnya terjadi pada penduduk prasejarah Bumi.
“Salah satu hal paling menarik dari teknik ini bukan hanya menentukan dinosaurus apa dan berapa suhu tubuhnya,” kata Eagle. Anda juga bisa melihat adaptasi evolusi antara dinosaurus dan burung, lanjutnya.
Alhasil, Anda bisa ‘benar-benar mencoba dan mencari tahu pada tahap apa darah panas muncul’. “Temuan ini memberi gambaran besar di mana semua ini muncul dalam catatan geologi,” tutupnya.
Sumber : FoxNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar